JAKARTA, KOMPAS.TV - Isu ancaman Jakarta akan tenggelam kembali menjadi sorotan, Badan Riset dan Inovasi Nasional menyebut, penyebab Jakarta tenggelam bukan hanya kenaikan permukaan air laut tapi yang lebih mengkhawatirkan adalah penurunan permukaan tanah.
Dari hasil analisis data satelit terkini menunjukkan tidak hanya Jakarta tetapi sepanjang kawasan pesisir pantura mengalami penurunan muka tanah yang drastis.
BRIN memprediksi di tahun 2050, 25 persen kawasan Jakarta akan terendam meski tidak sampai ke Monas.
Karena itu diperlukan upaya pencegahan selain pembuatan tanggul raksasa, salah satunya adalah kebijakan penggunaan air tanah.
Baca Juga Teluk Jakarta Terkontaminasi Paracetamol, Dari Mana Asal-usulnya? di https://www.kompas.tv/article/219145/teluk-jakarta-terkontaminasi-paracetamol-dari-mana-asal-usulnya
Walhi mendukung kebijakan pemerintah yang mengimbau masyarakat untuk mengurangi bahkan menghentikan penggunaan air tanah di Jakarta.
Direktur Eksekutif Walhi DKI Jakarta Tubagus Soleh menyatakan, kebijakan ini harus didorong karena wilayah dki jakarta dihadapkan dengan situasi nyata penurunan muka tanah.
Pemprov DKI diharapkan dapat segera menyusun prosedur transisi yang adil untuk masyrakat.
Salah satunya adalah larangan pengambilan air tanah untuk kepentingan bisnis.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/219151/brin-prediksi-25-persen-kawasan-jakarta-akan-tenggelam-di-tahun-2050