KOMPAS.TV - Pembukaan kembali sekolah tatap muka terbatas ternyata tidak semulus yang diharapkan, sejumlah sekolah terpaksa harus ditutup karena siswa terpapar korona.

Meski demikian, pemerintah menyebut sekolah tatap muka bakal terus dijalankan.

Di DKI Jakarta sedikitnya ada 7 sekolah yang kembali ditutup sementara, seusai ditemukan kasus covid-19 dan kedapatan melanggar protokol kesehatan.

Saat ini Dinkes DKI Jakarta sedang fokus melakukan tes covid-19 secara acak di sekolah-sekolah yang ditemukan kasus positif covid-19.

Baca Juga Cegah Klaster PTM di Sekolah, Ini Dua Strategi Jitu Pemerintah dalam Pengendalian Covid-19 di https://www.kompas.tv/article/216480/cegah-klaster-ptm-di-sekolah-ini-dua-strategi-jitu-pemerintah-dalam-pengendalian-covid-19

Wakil Gubernur DKI Jakarta meminta seluruh pihak sekolah konsisten menerapkan prokes agar harapan membuka ptm di seluruh jakarta bisa terealisasi.

Tak cuma Jakarta penghentian sementara sekolah tatap muka juga terjadi di sejumlah daerah seperti Jepara, Cilacap, dan Purbalingga jumlah siswa yang terpapar korona pun mencapai ratusan.

Terkait hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menepis kabar jika temuan kasus disebut sebagai klaster covid-19 di sekolah.

Menkes menegaskan, sekolah baru bisa disebut sebagai klaster jika penyebaran covid-19 terjadinya di sekolah.

Oleh karena itu untuk mengurangi risiko paparan korona, pemerintah akan mempercepat pemerataan vaksinasi tak cuma bagi siswa tetapi juga guru.

Menkes menyebut, masih banyak guru yang belum divaksin.

Lebih lanjut menkes menjelaskan, meski ditemukan kasus covid-19 di sekolah pembelajaran tatap muka tetap perlu dilaksanakan dengan catatan manajemen risiko harus diperbaiki.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/217148/ditemukan-kasus-covid-19-sejumlah-sekolah-kembali-ditutup-ptm-dilanjutkan