JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menegaskan pembangunan ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tetap berjalan meskipun masih menghadapi pandemi covid-19.
Menurut Jokowi, saat ini sedang dilakukan pembangunan infrastruktur yang merupakan hal penting dalam membangun sebuah Ibu Kota Negara.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, pembangunan ibu kota negara memerlukan waktu lama.
Berdasarkan rencana induk yang dirancang, pembangunan memakan waktu hingga 20 tahun lamanya.
Rancangan undang-undang ibu kota negara sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional, Prolegnas 2021.
Namun Presiden Joko Widodo belum mengirim Surat Presiden soal ibu kota baru ini, sehingga DPR belum bisa memulai pembahasan payung hukum ibu kota negara.
Ekonom senior, dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Emil Salim, mempertanyakan sikap pemerintah yang merencanakan anggaran besar untuk pemindahan ibu kota, di saat keuangan negara mengalami tekanan.
"Pengeluaran untuk ibu kota negara berjalan seolah-olah keuangan itu tersedia banyak, padahal tidak. Ini bakal menyulitkan pengelolaan keuangan negara." Kata Emil Salim seperti kami kutip dari situs resmi kemenko polhukam.
Sementara pengamat ekonomi INDEF, Ahmad Heri Firdaus menilai,fokus pemerintah saat ini harusnya melakukan program pemulihan ekonomi, bukan pemindahan ibu kota negara.
Presiden Joko Widodo sudah memasukan pembangunan ibu kota negara sebagai salah satu proyek prioritas strategis.
Awal pemindahan ibu kota negara baru akan dilakukan pada 2024 mendatang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/215695/meski-di-tengah-pandemi-presiden-jokowi-tegaskan-pembangunan-ibu-kota-baru-tetap-berjalan