PAPUA, KOMPAS.TV - Proses evakuasi jenazah korban Gabriela Meilani, seorang tenaga kesehatan yang gugur setelah diserang kelompok separatis teroris papua tertunda, karena helikopter yang akan membawa jenazah korban, rusak akibat ditembak kelompok teroris.
Namun proses evakuasi menuju Jayapura terkendala karena helikopter milik TNI AU diketahui mengalami gangguan mesin setelah ditembak oleh kelompok teroris di Distrik Kiwirok.
Sementara para tenaga medis lainnya, langsung dibawa ke Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura untuk mendapat perawatan medis.
Baca Juga 9 Nakes Korban Serangan KKB di Kiwirok Papua Alami Trauma Psikis di https://www.kompas.tv/article/213414/9-nakes-korban-serangan-kkb-di-kiwirok-papua-alami-trauma-psikis
Motif penyerangan kelompok separatis teroris terhadap nakes di Distrik Kiwirok, diduga merupakan aksi balas dendam atas penangkapan dua anggota KST, bersama lima pucuk senjata pada awal September lalu.
Gugurnya tenaga kesehatan Gabriela Meilani yang diserang kelompok separatis teroris di Distrik Kiwirok pada Senin pekan lalu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Keluarga Gabriela meminta kepada pemerintah daerah, aparat TNI-Polri untuk segera mengevakuasi korban agar bisa dimakamkan secepatnya.
Ketua pengurus Ikatan Dokter Indonesia, IDI wilayah Papua meminta pemerintah dan aparat keamanan menjamin keselamatan para tenaga kesehatan di Papua.
IDI Papua turut menyesalkan penyerangan yang dilakukan kelompok bersenjata terhadap fasilitas kesehatan, yang justru seharusnya dilindungi oleh pihak-pihak yang bertikai.
Sebelumnya, sebanyak sembilan tenaga kesehatan korban penyerangan dan kekejaman kelompok separatis teroris di pegunungan Bintang, Papua, dievakuasi ke Jayapura.
Para korban sempat bertahan selama 5 hari di pos satgas TNI di Distrik Kiwirok.
Dari 9 nakes yang dievakuasi, 5 orang mengalami luka serius pada tubuh akibat penganiyaan yang dilakukan oleh kelompok teroris di Papua.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/213461/pasca-penyerangan-nakes-di-papua-idi-wilayah-papua-minta-keselamatan-nakes-dijamin-saat-bertugas