PANGKALPINANG, KOMPAS TV - Nasib malang menimpa 2 kakak beradik yang kini tinggal di daerah Gabek Satu, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Pasalnya, setelah sang ibu meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada Juli lalu, mereka kini tinggal bersama nenek dan pamannya.

Sementara, ayah dari ke 2 anak ini, tak tau dimana keberadaannya. Lantaran sejak mereka kecil, sang ayaj pergi entah kemana dan mereka pun tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ayah.

Sehari - hari setelah pulang sekolah, mereka membantu neneknya untuk menjaga warung dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Pasalnya, sang nenek mereka tidak bisa berjalan normal, akibat terjatuh beberapa tahun silam.

Keluarga ini hanya mengandalkan hasil dari berjualan di warung tersebut untuk membantu perekonomian mereka sehari hari. Selain itu, karena sang nenek tergolong keluarga miskin, mereka juga mendapat bantuan langsung tunai atau BLT dari pemerintah.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pangkalpinang, Ety Fahriati, ada sekitar 41 anak di Pangkalpinang yang harus kehilangan orang tua akibat Covid-19.

"Saat ini kita telah melakukan pendataan dan kini menu8nggu arahan lebih lanjut dari Kementrian Pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak", ujar Ety.

Hingga kini, belum ada bantuan langsung yang diperoleh oleh anak anak yang kehilangan orang tua akibat covid ini. Sesungguhnya, ini menjadi tanggungjawab pemerintah dan tanggungjawab kita bersama, mengingat usia mereka adalah usia sekolah.



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/210579/akibat-covid-19-2-kakak-beradik-di-pangkalpinang-jadi-yatim-piatu