BLITAR, KOMPAS.TV Sejak puluhan tahun lalu, sungai di Lingkungan Tanjungsari Kota Blitar sudah tercemar limbah pabrik tahu. Air sisa produksi tahu oleh warga sekitar dibuang begitu saja hingga mencemari ekosistem sungai.
Berangkat dari situlah, sejumlah guru dari Sekolah Dasar Islam Tanjungsari Kota Blitar berinisiatif mengolah limbah tahu. Berbagai penelitian pun dilakukan agar limbah tahu dapat bermanfaat bagi warga sekitar.
Setelah melalui berbagai tahapan, para guru pun mencetuskan untuk mengolah limbah tahu menjadi pupuk organik. Dalam proses pembuatannya, satu liter air limbah tahu akan dicampur dengan air bekas pencucian beras serta rumput yang biasa tumbuh di sawah.
Baca Juga Manfaatkan Limbah Sayur dan Buah Untuk Bahan Disinfektan di https://www.kompas.tv/article/204857/manfaatkan-limbah-sayur-dan-buah-untuk-bahan-disinfektan
Setelah semua bahan terkumpul, cairan bakal pupuk tersebut kemudian dihaluskan dan fermentasi selama 14 hari. Nantinya, pupuk organik tersebut akan diberikan secara gratis bagi warga sekitar.
Warga juga diberikan edukasi untuk membuat pupuk organik dari limbah tahu miliknya secara mandiri.
Selama 3 bulan berjalan, sudah puluhan liter pupuk organik dari limbah tahu dibagikan gratis kepada warga. Selain bermanfaat bagi warga sekitar, berkat inovasi tersebut pencemaran sungai di Lingkungan Tanjungsari dapat berkurang.
Video Editor: Vila Randita