SUKABUMIUPDATE.COM - Api berkobar dan membakar lereng perbukitan Gunung Walat di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Rabu siang (2/9/2021). Warga terdekat sempat panik karena lokasi lahan yang terbakar tak jauh dari Kampung Sindang Resmi, RT 04/02, Desa Karang Tengah.
.
Api pertama kali diketahui sudah berkobar sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu penjaga lahan, Acep Onom baru pulang dari mencari rumput.
.
"Warga panik melihat api, kami langsung coba memadamkan api dengan alat seadanya, dahan, batang bambu dan lainnya," jelas Acep kepada awak media.
.
Tidak mudah memadamkan kobaran api karena rumput kering yang memenuhi lokasi tersebut. Tiupan angin juga cukup kencang.
.
"Kami panik karena lokasi ini tidak jauh dari pemukiman warga. Rumah-rumah disini kan semi permanen, pada pakai bilik. Jadi tadi semua warga berupaya memadamkan api," sambung Acep.
.
Tenaga bantuan tak lama datang dari sejumlah petugas Damkar, BPBD, Karang Taruna, Satpol PP dan lainnya yang tiba di lokasi. Pemadaman Pun makin masif karena luar area yang terbakar terus bertambah.
.
Sekitar pukul 15.00 WIB, api bisa dikendalikan. Proses pemadaman sulit karena mobil damkar tidak bisa menjangkau lokasi. "Kita baru dapat laporan sekitar pukul 12.00 WIB. Kondisi medan sulit diakses oleh mobil damkar. Kita bersama warga padamkan dengan alat seadanya, api dipukul dengan dahan dan bambu. Kita juga buat jarak batas api agar tidak merambat lagi," jelas Yogi Sopandi petugas Damkar Sukabumi cabang Cibadak kepada awak media.
.
Butuh waktu 4 jam untuk memastikan api tidak berkobar, walaupun petugas dan warga masih berjaga di lokasi. "Kondisinya masih berasap kita minta warga tetap memantau karena khawatir api muncul lagi," bebernya.
.
Lahan yang terbakar kurang lebih 2 hektar, milik warga. "Penyebab belum diketahui. Lahan itu informasi punya orang Jakarta, belum dimanfaatkan masih banyak ilalang yang saat ini kering karena mulai jarang hujan. Kami himbau warga yang mau buka atau membersihkan lahan lebih berhati-hati," tegas Yogi.
.
Redaktur: Fit NW
Video Editor: Matar H.A