Kelompok Taliban Menduduki Ibu Kota, Warga Afghanistan Panik Padati Bandara Kabul

KompasTV 2021-08-16

Views 971

AFGHANISTAN, KOMPAS.TV - Kelompok Taliban menduduki ibu kota Kabul dan Istana Kepresidenan Afghanistan.

Taliban juga meminta pengalih kekuasaan penuh dari pemerintah Afghanistan.

Dalam rekaman milik Al-Jazeera, terlihat belasan anggota kelompok Taliban bersenjata, berada di salah satu ruangan yang ada di istana kepresidenan pada Minggu (15/08) malam waktu setempat.

Kelompok Taliban dikabarkan akan segera mengumumkan susunan pemerintahan dan nama baru negara Afghanistan.

Setelah Taliban menduduki kantor kepresidenan, Presiden Afghanistan Asraf Gani, mengakui kemenangan Taliban, dalam unggahannya di facebook.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani mengonfirmasi dirinya telah meninggalkan Afghanistan, ketika Taliban berhasil memasuki Kabul.

Ia beralasan, kepergiannya untuk mencegah pertumpahan darah di Afghanistan.

Dewan Rekonsiliasi Nasional Afghanistan meminta warga untuk tidak keluar rumah setelah pukul 21.00, demi menghindari aksi kekerasan.

Sementara, ratusan orang memenuhi bandara di Kabul, Afganistan, setelah kelompok Taliban menguasai ibu kota, Minggu (15/08) malam.

Di tengah keputus asaan, ratusan orang ini berebut menaiki pesawat demi bisa meninggalkan Afghanistan.

Namun upaya mereka gagal, setelah penerbangan komersial dihentikan karena aksi penembakan yang diduga dilakukan Taliban.

Merespons kondisi keamanan di Afghanistan, Kementerian Luar Negeri melalui rilis di situs kemlu.go.id menyatakan, keselamatan dan keamanan WNI di Afghanistan menjadi prioritas.

Proses evakuasi WNI dari Afghanistan terus dimatangkan, dengan berkomunikasi dengan berbagai pihak di lapangan.

Komisi I DPR, meminta Kementerian Luar Negeri, untuk mengevakuasi 15 Warga Negara Indonesia, yang masih tertahan di Afghanistan.

Komisi I DPR menyatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul sudah menyiapkan langkah pengamanan bagi WNI dalam keadaan darurat.

Evakuasi WNI akan dilakukan, jika kondisi di Afghanistan memburuk.

Share This Video


Download

  
Report form