LAMPUNG, KOMPAS.TV Pandemi bukan penghalang bagi seorang mahasiswa kreatif yang tinggal di kawasan Perumahan Griya Indah, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, untuk mengembangkan budidaya sayur hidroponik.
Situasi di tengah pandemi serta adanya penerapan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), justru dimanfaatkan oleh Laura, sapaan akrabnya, untuk melakukan kegiatan produktif.
Siapa sangka, hasil panen sayur hidroponik yang dibudidayakan Laura bersama keluarganya ini, menjadi pundi-pundi yang menghasilkan rupiah dan membantu perekonomian keluarga.
Laura yang saat ini merupakan seorang mahasiswi tingkat akhir, memanfaatkan sebagian pekarangan rumahnya untuk dijadikan ruang instalasi budidaya tanaman sayur hidroponik.
"Iya, tadinya coba buat yang kecil. Terus kita liat antusias para costumer antusias. Terus kenapa ga dikembangin, gitu." Ungkap Laura.
Adapun berbagai tanaman sayur yang ia budidayakan, antara lain pakcoy, sawi, selada, nai bai hingga sayur siomak.
Hasil tanaman sayur hidroponik yang ia jual berkisar 12 ribu hingga 16 ribu rupiah per kemasan ini, biasa ia pasarkan dengan memanfaatkan media sosial instagram, yang ia namakan @halethponic.id.
Tadinya, kegiatan budidaya hidroponik ini hanya sekadar untuk mengisi waktu luang selama masa PPKM dan hasilnya untuk mencukupi konsumsi sayur secara pribadi. Namun, karena ketekunan yang dimiliki, Laura secara tidak langsung menjadi contoh kreatif yang berhasil memanfaatkan situasi pandemi dengan baik.
#mahasiswi #budidayahidroponik #ppkm