KOMPAS.TV - Utang luar negeri Indonesia turun tipis 0,6% secara bulanan.

Dari 417,6 miliar dollar Amerika Serikat pada bulan April menjadi 414,99 miliar dollar pada Mei tahun ini.

Data Bank Indonesia juga menunjukkan utang luar negeri Indonesia tumbuh melambat di periode yang sama.

Menyusutnya nominal utang ini lebih banyak disebabkan oleh berkurangnya utang dari sisi pemerintah.

Ada pembayaran surat berharga negara dan surat pinjaman dalam valuta asing yang jatuh tempo Mei kemarin.

Dengan demikian, utang luar negeri pemerintah turun 1,3% dan menyisakan 203,4 miliar dollar hingga akhir Mei 2021.

Sebagian besar berupa surat utang dan sisanya 57,78 miliar dollar berupa pinjaman.

Di saat yang sama ada penarikan utang lagi untuk dibelanjakan dalam penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Dari sisi swasta, utang luar negeri juga menunjukkan tren perlambatan. Posisi terakhir Mei di 208,7 miliar dollar.

Ini adalah sektor usaha terbesar yang mencatatkan utang luar negeri terbesar.

Teratas, sektor jasa keuangan dan asuransi di 45,32 miliar dollar.

Diikuti oleh sektor usaha pengadaan listrik, gas, uap dan udara.

Dan ketiga bisnis pertambangan dan penggalian di 37,57 miliar dollar.