SEMARANG, KOMPAS.TV - Cegah stunting dan gizi buruk, Pemerintah Kota Semarang akan memaksimalkan keberadaan rumah gizi Pelangi Nusantara yang berlokasi di Kawasan Banyumanik Kota Semarang. Data angka stunting di kota semarang sendiri saat ini sudah mulai turun dari 3.000 kasus kini turun menjadi 1.900 kasus stunting.
Saat berkunjung di rumah gizi Pelangi Nusantara, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengakui ada perubahan drastis keberadaan rumah gizi ini. Sejak berfungsi sebagai rumah gizi sudah banyak anak yang mengalami stunting dan gizi buruk yang di rawat di sini.
Warga yang anaknya mengalami stunting dan gizi buruk bisa melakukan pemeriksaan dan mendapat perawatan secara intensif hingga kesembuhan tanpa dipungut biaya atau gratis. Sampai saat ini angka stunting di Kota Semarang sudah mulai turun dari sebelumnya mencapai 3000 kasus stunting kini turun menjadi 1900 kasus dan diharapkan angkanya terus menurun.
"Kalau gizi buruk pasti stunting, tapi kalau stunting belum tentu gizi buruk. Sehingga diperlukan penanganan yang komprehensif sehingga dibangunlah rumah gizi. Pemerintah Kota Semarang akan menambah rumah gizi ini yakni di Kota Semarang atas dan Kota Semarang bawah karena angka yang paling tinggi tingkat stunting ada di Semarang Utara," kata Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Wali Kota Semarang.
Keberadaan rumah gizi ini sangat membantu bagi warga yang memiliki anak dengan kondisi kurang berat badan dan stunting.
"Saya sangat terbantu terutama untuk anak-anak penderita kekurangan gizi, gizi buruk dan stunting sangat membutuhkan perawatan. Dan perkembangan anak saya alhamdulillah sangat pesat," kata Arif, warga Kota Semarang.
Berdasarkan data, ada 25 kelurahan di Kota Semarang yang memiliki angka kasus stunting sangat tinggi terutama di wilayah Kecamatan Semarang Utara.
#stunting #rumahgizi #giziburuk