TRIBUN-VIDEO.COM - Menyerah bukanlah pilihan Syarief Hidayat, kakek berusia 93 tahun, saat mengetahui dirinya terinfeksi Covid-19.
Meski termasuk dalam kategori rentan dan berisiko jika terpapar Covid-19, serta memiliki komorbid, Syarief berjuang untuk sembuh dari infeksi virus corona.
Kisah kakek Syarief ini viral di media sosial.
Melalui akun Instagram @adit_yara, Adit membagikan video pejuang kakek Syarief yang sembuh dari Covid-19.
Dalam video yang diunggah Adit, menceritakan kakek Syarief yang masuk ke rumah sakit karena terpapar positif Covid-19.
Namun, kakek yang berusia 93 tahun itu meminta untuk tetap tinggal di rumah.
“Masuk rumah sakit semalam. Tapi minta keluar karena karena bosan dan katanya biar sholatnya khusyuk kalau di rumah,” tulis dalam keterangan video itu.
Dalam video tersebut memperlihatkan kondisi kakek Syarief yang terpasang selang oksigen sedang terbaring di ranjang rumah sakit.
Kakek Syarief sebagai penyintas Covid-19 hanya membutuhkan waktu empat minggu sembuh dari Covid-19.
Dalam video itu juga, memperlihatkan semangat dan usaha kakek Syarief untuk sembuh dari Covid-19.
Terlihat kakek Syarief yang sedang berolahraga mengayuh sepeda statis di rumah.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pengunggah yang merupakan cucu sang kakek, Adit Yara, membenarkan kisahnya.
Adit menceritakan, kakeknya terkena Covid-19 sekitar enam bulan yang lalu, tepatnya pada 11 Januari 2021.
Kala itu, sang kakek merasa demam dan meriang hingga membuat pihak keluarga melakukan tes swab antigen.
Kemudian, setelah hasilnya positif Covid-19, sang kakek yang tinggal sendiri di Tasikmalaya akhirnya dibawa keluarga besarnya ke Bandung.
"Awalnya ada gejala demam sama meriyang, ibu saya akhirnya menyarankan swab hari itu juga."
"Hasilnya reaktif, jadi jam 12 malam kita kirim ambulans buat kita rawat di RS Edelweiss," kata Adit, saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (16/7/2021).
Adit menduga, sang kakek tertular dari seseorang yang sering datang ke surau kecil yang berada dirumahnya.
"Tertularnya karena kakek setiap salat pasti di masjid, dan dirumahnya ada surau kecil."
"Dan orang bisa bebas kesitu, jadi kemungkinannya tertular dari sana," ungkap pria berusia 35 tahun ini.
Kemudian, setelah dirawat di rumah sakit selama lima hari, sang kakek memaksa untuk pulang ke Tasikmalaya karena dirawat dirumah saja.
Hal itu lantaran sang kakek merasa stres, terkurung sendiri di dalam ruangan dan tidak bisa menemui keluarganya.
Terlebih, sang kakek yang terbiasa beribadah dan leluasa ke kamar mandi pun merasa kesulitan saat harus berada di ranjang saja.
Padahal, kala itu kondisi kakek sedang tidak baik karena saturasi oksigennya terus menurun.
Namun, setelah mendapat persetujuan dari pihak rumah sakit, akhirnya kakek Syarief diizinkan pulang.
Setelah itu, sang kakek dirawat di Bandung, tepatnya dirumah salah satu cucunya yang merupakan dokter.
"Kakek saya ditangani dengan semestinya, setiap hari di cek tekanan darah, suhu, dan saturasi."
"