KOMPAS.TV - Keluarga korban kapal motor penumpang Yunicee yang tenggelam di perairan Selat Bali masih menunggu pencarian.

Menurut rencana, hari ini pencarian yang masih menyisakan 17 orang akan dihentikan.

Doa tak putus dipanjatkan keluarga korban tenggelamnya kapal motor penumpang Yunicee di depan pura segara Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Mereka adalah keluarga Wayan Wira Sentana, salah satu penumpang yang belum ditemukan.

Tak hanya kerabat, istri dan satu-satunya anak perempuan korban turut berdoa di tepat ini setiap hari.

Satu tujuannya, berharap Wayan Wira Sentana bisa kembali pulang ke kampung mereka di Banjar Surabrata, Tabanan, Bali.

Total, ada 17 korban KMP Yunicee yang masih dicari. Dari data pos pelabuhan, jumlah penumpang yang dilaporkan mencapai 76 orang.

51 orang di antaranya dinyatakan selamat dan 8 orang meninggal dunia.

Menurut rencana, di hari ketujuh yang jatuh pada Senin sore ini pencarian akan dihentikan.

Regu penyelamat gabungan dari berbagai unsur memang telah mencari para korban sejak tujuh hari terakhir.

Di hari terakhir operasi SAR ini, pencarian difokuskan di sekitar lokasi tenggelamnya KMP Yunicee atau sekitar dua kilometer di sebelah Selatan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Sejauh ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau K-N-K-T, masih menyelidiki penyebab tenggelamnya KMP Yunicee.

KNKT memastikan penyebab tenggelamnya kapal motor penumpang ini bukan karena cuaca ekstrem.

Meski operasi SAR dinyatakan ditutup hari ini, jika sewaktu-waktu ada temuan korban, Tim SAR segera bertugas kembali dan membantu proses evakuasi.

Sedangkan pengangkatan badan kapal menjadi tanggung jawab perusahaan kapal.

Jika kapal yang tenggelam dianggap mengganggu pelayaran, perusahaan kapal wajib mengangkatnya.