KOMPAS.TV - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membenarkan kabar bahwa Arab Saudi hanya membuka kuota bagi jemaah haji lokal dan ekspatriat (WNA yang telah menetap di negara tersebut).

Kebijakan ini diambil demi kesehatan dan keselamatan calon jemaah haji dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

Yaqut menjelaskan kebijakan ibadah haji tahun ini tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Pasalnya di tahun 2020 lalu, Pemerintah Arab Saudi hanya memperkenankan jemaah lokal dan ekspatriat, namun yang berbeda di tahun ini terletak di kuota haji.

Jika tahun lalu berkisar 10.000 calon jemaah, maka di tahun ini meningkat 6 kali lipat atau sekitar 60.000 orang

Alasan kesehatan calon jemaah dan pandemi covid-19 yang belum terkendali disebut Yaqut jadi pertimbangan utama Pemerintah Arab Saudi menutup pintu bagi negara lain.

Pertimbangan itu dikatakan sejalan dengan pemikiran Kementerian Agama yang pada 3 Juni lalu mengumumkan pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia, meski saat itu keputusan final dari Pemerintah Arab Saudi belum keluar.