SEMARANG, KOMPAS.TV - Akibat pandemi, kini pelanggannya mengurangi jumlah kopi yang diroastingnya. Jika sebelum wabah Covid-19 rata-rata dia bisa roasting kopi hingga lima puluh kilogram, kini hanya sekitar dua puluh kilogram, dengan harga dua puluh ribu rupiah per kilogramnya.
Namun dirinya bersyukur, hingga kini masih ada pelanggan yang roasting kopi di tempatnya. Selain itu, dia juga membuka pelatihan budidaya pasca panen kopi, pelatihan barista, menjual mesin roasting hingga menjual kopi produk asli dari sejumlah wilayah di Jateng.
Sebab, tak hanya sekedar menjual kopi saja, pria yang juga pendamping kopi Jawa Tengah ini juga ingin lebih mengenalkan kopi Jateng ke nasional dan bahkan dunia. Menurutnya, kopi asli Jateng sangat memiliki potensi.
Kopi produknya sendiri dijualnya mulai dari enam puluh sampai tiga ratus ribu rupiah. Kebanyakan kopi hasil produknya tak hanya laris di coffee shop dan pelanggan perorangan, namun kopi hasil roasting nya ini laku hampir di seluruh nusantara.