JAKARTA, KOMPAS.TV Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa membantah isu yang menyebut dirinya sakit parah akibat terkena radiasi serbuk besi di kapal selam.
Menurutnya, informasi tersebut tidaklah benar.
Meski demikian, ia mengaku tengah mengalami sakit sejak tahun 2017.
Saat ini kondisi tubuhnya terbilang lemah dan mengalami keterbatasan sehingga tidak bisa beraktivitas banyak.
Iwa menuturkan, kejadian bermula pada tahun 2017 saat dirinya masih menjabat sebagat Komandan Satuan Kapal Selam. Saat itu, Iwa mengaku tengah pulang ke rumah dalam rangka izin lebaran.
"Saat di rumah, saat bersama istri saya, saat itu sedang menunduk tiba-tiba jatuh saat batuk. Terus kami memang waktu itu tidak bisa berdiri sampai 1 bulan, kami terbaring di tempat tidur. Kami pulang di Surabaya, saat itu kami jaga. Kami masih memakai tongkat, itu awal mulanya", ungkap Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa saat memberikan keterangan kepada wartawan (4/5).
Iwa kemudian memeriksakan dirinya lebih lanjut ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL).
Hasil pemeriksaan menyebut bahwa Iwa ternyata diketahui tengah menderita saraf terjepit.
"Kami diperintahkan untuk langsung ke RS AL, kami di MRI dan ternyata kami kena HNP, saraf terjepit", pungkasnya.
Setelah saat itu, dirinya mengaku tidak banyak berkegiatan, bahkan jarang berolahraga.
Menurutnya, hal itu menyebabkan dirinya sampai saat ini masih berada dalam perawatan.
"Setelah itu aktivitas kami semakin berkurang untuk olahraga. Itu yang menyebabkan kondisi kami saat ini masih dalam perawatan. Karena kami memang jarang ke luar rumah. Terus kami izin ke TNI Angkatan Laut untuk istirahat di rumah," paparnya.