JAKARTA, KOMPASTV - Indonesia berduka. 53 patriot bangsa gugur saat menjalankan tugas, mengarungi samudera guna menjaga kedaulatan negara. Mereka terkubur bersama tenggelamnya Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402.
Kapal selam asal Jerman ini ditemukan dengan kondisi terbelah menjadi tiga bagian. Karamnya KRI Nanggala-402 menambah panjang daftar kasus kecelakaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) kita.
Tragedi ini harus menjadi bahan evaluasi terkait kondisi alutsista TNI. Modernisasi dan peremajaan alutsista harus menjadi prioritas agar kecelakaan tak kembali terjadi.
Kemenhan berdalih, upaya modernisasi dan peremajaan alutsista terkendala anggaran. Cekaknya anggaran ini dituding menjadi salah satu pemicu pembelian alutsista bekas.
Alutsista bekas harganya memang jauh lebih murah. Namun, biaya pemeliharaan dan potensi kecelakaannya lebih tinggi.
Benarkah KRI Nanggala tenggelam karena faktor alam bukan karena tak laik dioperasikan? Jika anggaran selalu dijadikan alasan, akankah kasus serupa akan terulang? Saksikan talkshow Satu Meja The Forum bersama jurnalis senior Harian Kompas, Budiman Tanuredjo.