Sejarah Satuan Kapal Selam Korps Hiu Kencana, Patriot Penjaga Perairan Indonesia

KompasTV 2021-04-28

Views 5

KOMPAS.TV Sejarah kapal selam di Indonesia tidak lepas dari terbentuknya Satuan Kapal Selam atau Korps Hiu Kencana.

Pembentukan satuan kapal selam NKRI sudah dimulai pada 1958, diawali pengiriman calon awak kapal selam di Polandia. Setahun kemudian, rombongan di bawah pimpinan Mayor Pelaut RP Poernomo kembali ke Tanah Air.

11 September 1959, dilaksanakan penyematan brevet Hiu Kencana pertama kali kepada awak kapal selam yang baru menyelesaikan pendidikan di Polandia.

Pada 12 September 1959, dilaksanakan serah terima KRI Tjakra (S-01) dan KRI Nanggala (S-02) dari pemerintah Uni Soviet kepada pemerintah Indonesia, sekaligus diperingati sebagai "Hari Lahir Korps Hiu Kencana".

14 September 1959, Divisi Kapal Selam (Divkasel) dalam tubuh Komando Armada diresmikan. Mayor RP Poernomo adalah Komandan Divkasel pertama. Lalu, pada 1 November 1959 diresmikan Sekolah Kapal Selam Angkatan Laut (SEKASAL) di Surabaya.

21 Desember 1959, Satuan Kapal Selam TNI AL mengukuhkan KSAD Jenderal TNI AH Nasution sebagai Warga Kehormatan Kapal Selam, ditandai dengan penyematan brevet Hiu Kencana.

Arti Lambang Hiu Kencana

Inti lambang dari Brevet Hiu Kencana itu berupa dua hiu saling berhadapan, dengan tekad mempertahankan kehadiran kapal selam di lautan sebagai bentuk kemampuan dan supremasi di laut.

Kapal selam dalam keadaan siap tempur pada posisi menyelam sebagai simbol kesenjataan strategis yang ampuh.

Periskop menyimbolkan selalu waspada mengamati setiap jengkal perairan negara.

Gambar tujuh gelombang mewakili samudera di dunia, lima buah garis insang pada leher hiu pertanda Warga Hiu Kencana bernafaskan Pancasila.

Secara keseluruhan makna lambang Brevet Hiu Kencana adalah, "Dengan landasan falsafah hidup Pancasila sebagai Prajurit Sapta Marga tugas akan dilaksanakan dengan penuh keberanian dan ketabahan serta sanggup mengemban tugas sampai titik darah penghabisan".

Korps Hiu Kencana juga memiliki moto "Wira Ananta Rudira" yang artinya Tabah Sampai Akhir.(*)

Grafis: Arief Rahman

Share This Video


Download

  
Report form