JAKARTA, KOMPAS.TV - Miftaim An'am alias Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah sangat mengapresiasi orang-orang yang bertobat. Meski demikian, Gus Miftah pun lebih senang menggunakan bahasa tobat daripada hijrah itu sendiri.
"Saya pikir begini, saya sangat apresiasi terhadap kawan-kawan yang bertobat. Saya lebih suka menggunakan bahasa tobat daripada hijrah," ujar Gus Miftah dalam program Kamar Rosi yang digelar secara virtual, Jumat (16/4/2021).
"Kalau kemarin saya jelek, terus menjadi bagus, itu kan dalam rangka tobat, Ros," lanjutnya.
Terkait hijrah, Gus Miftah mengingatkan untuk mereka yang telah baik agar tidak menghakimi orang-orang yang justru belum baik.
"Anda hijrah, bagus. Anda bertobat, bagus. Anda menjadi orang baik, bagus. Tapi yang perlu dipahami adalah jangan kemudian kita sudah baik, kemudian menganggap orang yang belum baik itu salah. Justru ketika ada orang-orang belum baik, justru menjadi media Anda berdakwah. Jangan dihakimi," kata Gus Miftah.
Gus Miftah juga mengungkapkan bahwa pada dasarnya Tuhan menciptakan untuk saling mengenal dan mengasihi, bukan justru untuk saling menilai dan menghakimi.
"Acap kali kita menjadi jaksa dan hakim bagi kesalahan orang lain, tetapi menjadi pengacara bagi kesalahan kita sendiri," ujarnya.
#KamarRosi #GusMiftah