JAYAPURA, KOMPAS.TV - Pangdam XVIII Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono membantah tudingan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyebut bahwa 2 guru dan siswa yang meereka tembak adalah mata-mata TNI dan Polri.
Pasca penembakan, KKB mengeluarkan pernyataan tersebut.
Bahwa korban penembakan adalah mata-mata di distrik Beoga dan distrik Ilaga.
Menanggapi pernyataan tersebut, Pangdam XVIII Cenderawasih, Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, menegaskan bahwa korban adalah warga sipil.
Tidak ada sangkut pautnya dengan aparat TNI maupun Polri.
Ia menambahkan bahwa tudingan KKB tersebut hanya untuk membenarkan diri, untuk menutupi kejahatan yang telah dilakukan oleh kelompok tersebut.
Korban guru merupakan warga sipil yang sudah mengabadikan diri lebih dari 5 tahun, di wilayah Distrik Beoga, Papua.
Tudingan tersebut sungguh tidak manusiawi, karena sangat jarang ada guru yang berkomitmen untuk mau melayani anak-anak di wilayah pedalaman Papua.
Sebelumnya, pada Rabu (14/04/21) seorang guru asal Toraja ditembak oleh KKB. Ia menjadi sasaran KKB setelah sebelumnya hendak menutupi jenazah temannya yang juga guru.
Editor: Rengga