Introspeksi diri (muhasabah) dalam perbuatan kecil atau besar dan berpegang sunnah yang dilakukan seseorang merupakan jalan selamat yang akan menghantarkan kepada keridhaan Allah Azza wa Jalla.
Allah Azza wa Jalla berfirman : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al Hasyr/59 : 18].
Dalam hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang merasa senang dengan kebaikannya serta merasa susah dengan keburukannya maka dia seorang mukmin.
Bentuk introspeksi diri (muhasabah) yang paling berguna yakni menyendiri untuk melakukan muhasabah serta mengoreksi berbagai amalan yang telah dilakukan sebelumnya.
Diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab, beliau mengatakan : "Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak)." [HR. Tirmidzi].
Selain itu, diriwayatkan dari Maimun bin Mihran, beliau berkata : "Hamba tidak dikatakan bertakwa hingga dia mengoreksi dirinya sebagaimana dia mengoreksi rekannya" [HR. Tirmidzi].
Niscaya orang yang melakukan akan mendapat keberuntungan, sebab bukan sebuah aib untuk menuju kebenaran, karena musibah sebenarnya adalah jika terus-menerus melakukan kebatilan.
Wallahu'alam bis shawab.