JAKARTA, KOMPAS.TV - JAKARTA, KOMPAS.TV - Miftaim An'am alias Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah melihat bahwa banyak orang yang memang viral tetapi hanya beberapa saat.
"Viral dengan segala case-nya, dengan segala prestasinya, tapi kemudian hilang," kata Gus Miftah dalam program Kamar Rosi yang digelar secara virtual, Jumat (16/4/2021).
Gus Miftah pun menyebut dirinya yang tidak perlu viral di media sosial, tetapi justru jadwal mengajinya tetap banyak.
"Kenapa? Karena umat telah mengenal saya, jauh sebelum saya viral, tapi memang eksistensi dai yang hanya eksis di kalangan jemaah, hanya eksis di kalangan media, atau dua-duanya itu beda. Nah, kemudian hari ini posisinya saya saat itu menurut kawan-kawan media, jemaah masih ngundang saya buktinya dengan 15 ribu undangan setiap bulan itu. Sementara di medsos, orang juga kenal saya kebetulan konten-konten Instagram diminati banyak orang," kata Gus Miftah.
Apalagi, Gus Miftah juga kerap dinilai memberikan pernyataan-pernyataan yang faktual.
Lebih lanjut, Gus Miftah memberikan contoh beberapa pernyataan yang justru viral, seperti kapolri non-muslim, memandang seorang habib, hingga respons ketika Jokowi dikritik soal vaksin.
"Komentar-komentar seperti itu ternyata viral," kata Gus Miftah lagi.
Bahkan, meski tidak memiliki TikTok, Gus Miftah juga memiliki banyak 'pengikut' di akun media sosial tersebut.
"Saya gak punya akun TikTok, tapi Rosi buka TikTok dengan tagar Gus Miftah, itu puluhan tagar dan yang paling tinggi berapa tagarnya, 162 juta," ujarnya.
Mendengar hal itu, host Kamar Rosi, Rosianna Silalahi, justru menanyakan apa makna hal itu bagi seorang Gus Miftah.
"Artinya bahwa kemudian saya selalu mengatakan perkara posting di medsos. Postinglah yang penting, jangan yang penting posting," tambah Gus Miftah.
#KamarRosi #GusMiftah #DaiNyentrik