Surabaya, KompasTV Jawa Timur. - Meski vaksin Covid-19 Sinovac dan Astrazeneca telah digunakan pemerintah Indonesia, namun program pembuatan Vaksin Merah-Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga Surabaya terus berjalan.
Bahkan, badan pengawas obat dan makanan (BPOM) memprediksi produksi massal Vaksin Merah-Putih ini pada akhir tahun 2021 mendatang.
Hal ini disampaikan rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Muhammad Nasih, sejauh ini tim peneliti Vaksin Merah-Putih yang dikembangkan Unair terus melakukan komunikasi dengan pihak Balai POM. Belum lama ini Unair juga langsung bertemu dengan kepala BPOM Fenny Kusumastuti Lukito, untuk membicarakan terkait kelanjutan perijinan produksi Vaksin Merah-Putih, pasca melakukan uji praktek pada hewan besar yang dilakukan 9 april lalu.
Dari pertemuan dengan pihak Balai POM tersebut, Rektor Unair menyebut kepala BPOM Feny memberi isyarat dua bulan setelah uji klinis pada hewan besar ini bisa dikeluarkan ijin untuk proses pembuatan dan produksi vaksin.
Sehingga pada bulan oktober atau november Vaksin Merah-Putih bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia.
Meski sempat mendapat kendala untuk mendatangkan hewan yang akan digunakan untuk uji klinis trial animal, namun secara umum pengembangan vaksin yang dilakukan tim peneliti Unair berjalan lancar.
Saat ini pihak Unair masih menunggu ijin berikutnya dari BPOM. Jika ijin keluar tepat waktu diperkirakan akhir tahun 2021 ini Vaksin Merah-Putih bisa dimanfaatkan masyarakat. Sehingga Indonesia tidak lagi bergantung dengan vaksin dari luar negeri.
#surabaya #jatim #vaksin #merahputih #sinovac #astrazenecca #unair
MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :
facebook :https://www.facebook.com/kompastvjatim
instagram :https://www.instagram.com/kompastvjatim
twitter :https://twitter.com/kompastvjatim