Takut Corona, Ibu Halim Korban Bencana NTT Memilih Mengungsi di Kebun
Yustina (28) salah satu warga Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdampak banjir bandang dan longsor akibat badai siklon tropis seroja pada Minggu (4/4) dini hari. Dalam kondisi hamil lima bulan dia bersama tujuh anggota keluarganya memilih mengungsi di sebuah gubuk atau Pondok Parek yang terletak di kebun Desa Petuntawa.
Yustina menjelaskan alasan dirinya lebih memilih mengungsi di kebun lantaran pos pengungsian yang didirikan oleh pemerintah daerah terlalu banyak orang. Dia khawatir terpapar Covid-19, terlebih dirinya dalam kondisi hamil.
"Kalau pengungsian di kota banyak orang, baru kita juga ibu hamil pasti tidak nyaman. Apalagi lagi corona, mending memilih disini dengan keluarga walaupun disini malam gelap tidak ada listrik," kata Yustina saat ditemui suara.com di Pondok Parek, Desa Petuntawa, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Minggu (11/4/2021). Selengkapnya dalam video ini.
Artikel Terkait:
https://www.suara.com/news/2021/04/10/202938/ratusan-warga-terdampak-banjir-longsor-kabupaten-lembata-mengungsi-di-kebun
https://www.suara.com/news/2021/04/11/190929/10-korban-di-lembata-masih-hilang-4-hari-dicari-hingga-ke-3-pesisir-pantai
#Lembata #KorbanLongsor #NTT
Video Editor: Yulita Futty Hapsari
==================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom