JEPANG — Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan Jepang, khususnya dari Kyoto University dan University of Fukui menemukan sebuah obat yang mampu meregenerasi gigi yang tanggal.

Penemuan ini telah diterbitkan di Jurnal Science Advances pada 12 Februari lalu, seperti yang dilaporkan dalam rilis persnya.

Tim mengembangkan obat tersebut pada tikus dan musang yang menderita agenesis gigi, kondisi bawaan.

Antibodi untuk gen yang terkait dengan sensitisasi uterus-1 atau USAG-1 - dapat merangsang pertumbuhan gigi pada tikus.

Pada umumnya orang dewasa normal memiliki 32 buah gigi, tapi 1% dari populasi manusia memiliki lebih banyak atau lebih sedikit gigi karena kondisi bawaan. Penyebab genetik dari kasus-kasus ini telah diselidiki oleh para ilmuwan sebagai petunjuk untuk meregenerasi gigi pada orang dewasa.

Katsu Takahashi, salah satu penulis utama studi sekaligus dosen senior dari Sekolah Pascasarjana Kedokteran Universitas Kyoto menyatakan bahwa molekul fundamental yang bertanggung jawab untuk perkembangan gigi telah diidentifikasi.

“Kami tahu bahwa menekan USAG-1 bermanfaat bagi pertumbuhan gigi. Apa yang tidak kami ketahui adalah apakah itu cukup. Rencana kami selanjutnya adalah menguji antibodi pada hewan lain seperti babi dan anjing.”

Rekan penulis studi Manabu Sugai dari University of Fukui, menjelaskan:

“Rekayasa jaringan konvensional tidak cocok untuk regenerasi gigi. Studi kami menunjukkan bahwa terapi molekuler bebas sel efektif untuk berbagai agenesis gigi bawaan.”

Studi ini pertama kali menunjukkan adanya manfaat antibodi monoklonal pada regenerasi gigi dan memberikan kerangka kerja terapeutik baru untuk masalah klinis yang saat ini baru bisa diselesaikan dengan implan.

SOURCES:
https://advances.sciencemag.org/content/7/7/eabf1798
https://www.u-fukui.ac.jp/en-news/67075/
https://www.kyoto-u.ac.jp/en/research-news/2021-03-31