JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menanggapi kritikan terkait kebijakan impor beras yang ia lakukan pada tahun 2021 tersebut.
Menurutnya, ia siap untuk melepaskan jabatannya sebagai Menteri Perdagangan, jika kebijakan tersebut terbukti salah.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI (22/3/2021).
"Saya mesti memikirkan yang tidak terpikirkan. Saya mesti mengambil keputusan yang tidak populer. Kalau memang saya salah, saya siap berhenti, tidak ada masalah," ujar Lutfi dalam rapat terserbut (22/3).
Lutfi mengatakan, opsi untuk impor beras dilakukan demi memenuhi cadangan beras Bulog, agar mencapai stok sebesar 1 1,5 juta ton.
Keputusan tersebut menurutnya sudah ada sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
"Jadi itu sudah ada sebelum saya datang (menjadi Mendag). Maka waktu saya datang, saya melakukan penghitungan jumlahnya (stok beras pemerintah di Bulog)," katanya.
Menurut Lutfi, saat ini Bulog memiliki cadangan beras sekitar 800 ribu ton. Sebanyak 270 300 ribu ton merupakan beras impor tahun 2018 lalu, yang memiliki penurunan kualitas.
"Ini adalah stocking salah satu yang paling rendah dalam sejarah Bulog", pungkasnya.
"Kalau misalnya pengadaan Bulog di dalam masa panen ini berjalan dengan baik, saya tidak ada masalah kita tidak impor, selama Bulog masih ada stok 1 juta", tambahnya.