Blitar, KompasTV Jawa Timur - Para petani padi di kecamatan Kanigoro kabupaten Blitar kini mengeluhkan rendahnya harga gabah. Di tengah masa panen raya, para petani justru dihadapkan dengan kondisi harga gabah yang jatuh hingga menyentuh angka 3800 hingga 4 ribu rupiah per kilogram.
Kondisi itu membuat para petani tidak mendapatkan keuntungan dari hasil panen. Selain rendahnya harga gabah, para petani juga dihadapkan dengan situasi mahalnya harga pupuk. Sejumlah petani pun semakin khawatir dengan rencana Pemerintah mengimpor satu juta ton beras.
Rencana impor beras tersebut dikhawatirkan akan membuat harga gabah semakin rendah. Ancaman kebangkrutan pun kini membayangi para petani di tengah masa panen raya yang akan berlangsung hingga bulan Mei 2021.
"Kasihan petani lah, panen raya masih banyak, ibaratnya masih mencukupi dalam situasi nasional ini kan, itu menurut saya pribadi. Kalau di Ngawi juga ada, di Blitar juga harga masih 400," ungkap Ahmad Maulana, salah satu petani di Blitar.
Dari data Dinas Pertanian, lahan sawah di kabupaten Blitar mampu menghasilkan 288.000 ton gabah setiap tahun. Dengan hasil panen tersebut, kabupaten Blitar mengalami surplus gabah sebesar 30 persen dari total kebutuhan pangan selama 1 tahun.
#blitar #impor #jatim #beras #petani #pemerintah #bulog
MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :
facebook :https://www.facebook.com/kompastvjatim
instagram :https://www.instagram.com/kompastvjatim
twitter :https://twitter.com/kompastvjatim