VATIKAN, KOMPAS.TV - Pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus mengajak semua pihak menciptakan perdamaian di Myanmar.
Menurut Paus Fransiskus pertumpahan darah yang terjadi tidak akan menyelesaikan masalah.
"Sekali lagi, dengan banyak kesedihan, saya merasakan dorongan untuk berbicara tentang situasi dramatis di Myanmar, di mana banyak orang, terutama kaum muda, kehilangan nyawa mereka untuk menawarkan harapan kepada negara mereka" ujar Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus juga mengatakan, agar kekerasan dihentikan.
Merujuk pada foto seorang suster yang berlutut di jalanan di depan barisan aparat Myanmar, Paus Fransiskus menyatakan, "Saya juga berlutut di jalanan Myanmar dan menyatakan: semoga kekerasan segera berhenti; saya juga, dengan tangan terbuka lebar, menyatakan: semoga dialog yang menang."
Sebelumnya aksi perlawanan oleh para demonstran ini terjadi setelah sebuah organisasi menyebut bahwa sudah lebih dari 200 orang tewas sejak militer melakukan kudeta pada 1 Februari silam.