JAKARTA, KOMPASTV - Setiap enam bulan sekali atau saat mulai memasuki musim panen padi, umat Hindu di Bali gelar ritual Biu Kukung. Ritual ini sebagai wujud syukur hingga penghusir hama padi.
Ritual biu kukung biasanya dilakukan di tengah sawah oleh umat Hindu di Bali. Ritual ini biasanya dilakukan di saat pagi hari sebagai wujud syukur hingga penolak hama bagi padi yang tengah mulai berbuah.
Pada ritual ini umat Hindu menghaturkan sesajen berupa buah makanan hingga lauk pauk. Setelah itu mereka memakan sesajen yang telah di haturkan di tengah sawah.
Menurut Ida Pandita Mpu Budha Putra Kanda Daksa ritual ini sama halnya ritual bayi dalam kandungan yang berumur 7 bulan, sebagai penguat kandungan dan memohon keselamatan hingga proses kelahiran.
Ritual biu kukung juga termuat dalam lontar persawahan Bali. Pada lontar ini dijelaskan beberapa tingkatan pelaksanaan seperti tingkatan penghusir hama tikus, walang sangit dan hama lainnya yang bisa merusak kesuburan padi.
Diharapkan setelah melakukan prosesi ini panen padi menjadi berlimpah tanpa adanya hama.