KOMPAS.TV - Gelang Simpai khas Suku Dayak Meratus bisa dijadikan cinderamata alternatif jika berkunjung ke Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Gelang simpai ini terbuat dari tumbuhan serat pakis atau biasa disebut alang am yang bahan bakunya hanya bisa ditemukan di lereng gunung yang menghadap matahari.
Jika berkunjung ke permukiman Dayak Meratus, di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, maka tak lengkap jika tak membawa pulang gelang simpai sebagai cinderamata.
Gelang simpai merupakan anyaman khas Suku Dayak meratus yang terbuat dari tumbuhan serat pakis, atau biasa disebut alang am.
Untuk pembuatan gelang simpai sendiri terbilang cukup rumit dan membutuhkan waktu sekitar 15 menit, bahkan hingga hitungan jam, tergantung dari tingkat kesulitannya.
Jasa pembuatan gelang ini mulai dari Rp 25 ribu, hingga ratusan ribu rupiah.
Proses pembuatannya disesuaikan dengan pergelangan tangan si pemakai, sehingga sulit untuk dipindahtangankan.
Bagi Suku Dayak Meratus, anyaman simpai ini dulunya hanya sebagai aksesoris Mandau, yang memiliki tingkatan, yakni semakin tinggi simpai yang dibuat, semakin tinggi pula kemampuan sang pemilik dalam menggunakannya.
Seiring perkembangan zaman, anyaman simpai mulai bergeser fungsinya menjadi aksesoris seperti gelang dan cincin untuk cinderamata.