TEGAL BARAT, AYOTEGAL.COM- Pemanfaatan perahu sebagai alternatif penyeberangan antara masyarakat wilayah Dukuh Kajongan, Muarareja, Tegal Barat dengan Dukuh Randusanga, Brebes kini dijadikan daya tarik tersendiri bagi Desa Wisata Kajongan.
Pasalnya perahu penyeberangan itu sebenarnya digunakan masyarakat sekitar untuk melakukan aktifitas antar wilayah karena dinilai lebih cepat daripada melewati jalan pantura.
Desa Wisata Kajongan dikenal karena wisata edukasinya yakni pengenalan mangrove dan budidaya ikan. Selain itu, Desa Wisata Kajongan juga dikenal sebagai surga bagi pemancing.
Setiap harinya, perahu penyeberangan yang dikelola oleh masyarakat sekitar baik masyarakat Muarareja maupun Brebes mampu mengantarkan maksimal 11 motor setiap kali jalan.
Sesuai kesepakatan masing-masing wilayah mendapat giliran dua minggu sekali dan dikelola lima orang. Dua minggu untuk warga Muarareja dan dua minggu berikut untuk warga Brebes.
Menurut Warnadi, salah satu juru sebrang perahu, penyeberangan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu yang digunakan sebagai penguhubung aktifitas antara masyarakat Muarareja yang hendak ke Brebes maupun sebaliknya.
"Untuk sekali jalan, penumpang ditarik tarif Rp2.000 sampai Rp3000 kadang juga seiklasnya," tuturnya.
Jasa penyebrangan yang dibuka sejak pukul 04.00 pagi samapai 22.00 WIB ini mampu mendapatkan sekitar Rp700.000 dalam sehari.