JEMBER, KOMPAS.TV - Seorang guru perempuan penyandang disabilitas di Jember Jawa Timur mendedikasikan hidupnya untuk mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Setiap hari ia rela mengeluarkan uang untuk ongkos ojek menuju tempat mengajar demi memperjuangkan hak pendidikan anak autis maupun down syndrome.
Dia adalah Vian Imuniatun, perempuan penyandang disabilitas, asal Perumahan Mastrip Kelurahan Sumbersari Kabupaten Jember. Ia memilih berprofesi sebagai guru anak-anak berkebutuhan khusus, karena jumlah guru anak-anak berkebutuhan khusus sangat terbatas.
Perempuan lajang berusia 39 tahun itu sudah terbiasa hidup sederhana sejak kecil. Setiap hari ia menyiapkan berbagai materi pelajaran sebelum berangkat mengajar ke sekolah. Ia terlebih dahulu mengerjakan urusan rumah tangga, seperti menyapu dan membantu ibunya memasak.
Setelah itu, ia menyiapkan diri untuk berangkat mengajar di sekolah luar biasa. Meski kondisi tangan dan kakinya tidak normal, ia tetap semangat berangkat ke sekolah untuk mengajar. Ia harus menggunakan jasa ojek motor ke sekolah, karena jarak rumahnya dengan sekolah inklusi sejauh 4 kilometer.
Baginya menjadi guru anak berkebutuhan khusus adalah panggilan untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa. Meski gaji yang didapat tidak seberapa, ia tetap menjalaninya dengan senang hati. Ia selalu sabar menghadapi anak-anak autis dan down syndrome.
Kepala sekolah luar biasa Star Kids, Evi Nur Rochmah mengatakan bahwa Vian Imuniatun orangnya telaten dan ulet mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Padahal banyak guru yang menyerah, karena anak berkebutuhan khusus memiliki emosi yang sudah ditebak, mereka tiba-tiba menangis dan tiba tiba marah.
Sudah ratusan anak berkebutuhan khusus yang merasakan tangan dingin dan kesebaran Vian Imuniatun. Mereka berhasil lulus dan mampu melanjutkan pendidikan ke sekolah umum berkat kesabaran dan kesungguhan Vian Imuniatun dalam mengajar.
#Pendidik #Perempuan #Difabel #Disabilitas #AnakBerkebutuhanKhusus