JAKARTA, KOMPAS.TV - Untuk menanggapi hal ini, AHY mengaku telah meminta konfirmasi dan klarifikasi dengan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti menyebut ada gerakan politik yang ingin mengambil kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.
AHY menyebut gerakan politik ini dikendalikan oleh kader aktif, mantan kader Demokrat dan orang dekat Presiden Jokowi.
Hal ini disampaikan oleh AHY seusai menggelar rapat internal partai di kantor DPP Partai Demokrat. Menurut AHY gerakan politik ini bekerja secara sistematik.
AHY juga menyebut, ada 5 orang yang diduga terlibat dalam gerakan ambil alih Partai Demokrat secara paksa ini. Salah satunya, AHY menyebut ada orang dekat Presiden Jokowi yang terlibat.
Lalu, gerakan ini mendapat dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Jokowi.
Partai Demokrat berharap ada tindak lanjut untuk menjawab seluruh kabar ini.
Anggota DPR dari Fraksi PDI-P, Masinton Pasaribu menilai apa yang disampaikan AHY dapat mengganggu sistem demokrasi yang sedang berjalan dan bisa jadi informasi liar jika tidak dijelaskan secara gamblang.
Masinton meminta AHY untuk menyampaikan secara gamblang siapa pihak yang dimaksud AHY yang akan mengambil alih Partai Demokrat