BEKASI, KOMPAS.TV - Sejumlah pedagang bakso rumahan di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, terpaksa menghentikan kegiatan produksi akibat tidak adanya pasokan daging sapi di pasaran.
Untuk dapat mempertahankan usaha, pedagang bakso hanya mengandalkan stok bakso yang sudah jadi untuk dijual ke konsumen.
Aksi mogok para penjual daging sapi se-Jabodetabek berdampak pada terhentinya produksi bakso rumahan di kawasan kampung Rawa Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Para pedagang bakso yang setiap hari biasanya membuat bakso untuk dijual, kini tidak bisa berproduksi karena tidak adanya bahan baku daging sapi segar.
Akibat aksi mogok penjual daging dan tingginya harga daging sapi, pedagang bakso terancam merugi dan gulung tikar.
Keluhan ini disampaikan oleh Asosiasi Pedagang Mie Ayam dan Bakso di Kota Bekasi kepada Wakil Wali Kota yang menemui mereka.
Para pedagang bakso mengeluh aksi mogok dan mahalnya harga daging membuat mereka harus menyesuaikan harga jual dan terancam kehilangan pembeli.
Hari ini, Kamis (21/1/21), penjual daging sapi di pasar baru Kota Bekasi masih mogok berjualan karena masih tingginya harga.
Para penjual meminta Pemerintah segera mengambil langkah-langkah agar harga daging sapi bisa terkendali.
Harga daging sapi yang mencapai Rp 125.000,- per kilogram dianggap sangat memberatkan penjual dan pembeli.