MAMUJU, KOMPAS.TV - Hingga Sabtu (16/01) malam, ratusan warga Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Majene terus mengungsi ke wilayah Polewali Mandar.
Mereka mengaku lebih memilih meninggalkan lokasi pengungsian mereka di wilayah Desa Mekatta, Kecamatan Malunda lantaran khawatir akan adanya gempa susulan.
Selain itu mereka mengaku bantuan makanan juga terbatas, kini para pengungsi ditampung di Gedung SMA Negeri 1 Tinambung.
Dua hari setelah gempa bumi magnitudo 6,2 melanda wilayah Mamuju dan Majene satuan tugas penanggulangan bencana alam Provinsi Sulawesi Barat menyusun strategi penyaluran logistik terhadap korban gempa bumi.
Pendistribusian logistik yang berasal dari luar daerah Kabupaten Majene dan Mamuju akan di salurkan langsung pada masyarakat di sepanjang rute perjalanan menuju posko utama, lapangan Kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Selain itu pengawala ketat dari Kepolisian dan TNI juga akan dilakukan untuk menghindari adanya pengambilan paksa dari warga.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Cahyanto meminta agar bantuan untuk korban gempa di Sulawesi Barat mendapat pengamanan.
Langkah ini untuk memastikan bantuan bisa sampai di tujuan.
Selain itu, Panglima TNI juga meminta segera dilakukan pembersihan puing sisa gempa serta pemulihan kebutuhan warga seperti BBM.
Tujuh orang relawan, Human Initiative melakukan tinjauan pasca gempa yang mengguncang Sulawesi Barat di daerah Mamuju dan Majene, para tim relawan masuk ke Desa Bambangan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Selain menyalurkan bahan-bahan pokok, para relawan juga mendirikan dapur umum, menyediakan layanan mobile charger station serta layanan kesehatan gratis.