BANTEN, KOMPAS.TV - Memanfaatkan gubug beratap daun rumbia dan dinding terpal serta limbah kayu sisa gergaji, sekelompok pemuda di kampung Cilurah, Kelurahan
Kepuh, Kota Cilegon, Banten sukses membudidayakan jamur tiram putih sebagai ladang meraup pundi pundi rupiah.
Para pemuda yang menjadi korban PHK tersebut berinisiatif mengembangkan tumbuhan tinggi kandungan gizi ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga sekitar.
Usaha budidaya jamur ini terbilang cukup mudah dan tidak membutuhkan modal yang besar. Cukup mengandalkan suhu ruangan yang stabil, lumayan lembab maka hasilnya panennya pun dapat dipetik setiap hari.
Tak jarang, para pemuda ini kesulitan memenuhi permintaan yang datang dari warga setempat ataupun awak kapal asing yang sandar di setiap pelabuhan industri.
Dari 800 baglog atau bungkus pembenihan jamur, mereka dapat memanen sedikitnya 7 kilogram perhari dan dijual seharga 15 ribu rupiah untuk warga lokal, sementara untuk awak kapal dijual dengan harga 2 USD atau sekitar 27 ribu rupiah perkilogram
Untuk memenuhi permintaan, mereka menargetkan dapat memanen 4.000 baglog atau dapat menghasilkan 70 kilogram per hari.