JAKARTA, KOMPAS.TV Seorang pria difabel asal Gorontalo mendirikan sebuah panti asuhan. Agus Busura, difabel ini telah mengalami kelumpuhan sejak tahun 2002 karena sakit yang dialaminya.
Meski demikian, hal itu tak menyurutkan niatnya untuk membantu sesama. Sejak tahun 2018, ia telah mendirikan rumah bagi fakir miskin dan anak yatim. Ia juga menanggung kehidupan anak-anak kurang beruntung ini di dalam sebuah kontrakan yang ia sewa.
Ide untuk membuat panti asuhan ini terinspirasi sejak ia mendalami agama. Agus merasa memiliki kewajiban untuk menolong sesama.
"Awalnya saya memang sama sekali tidak punya niat mendirikan panti. Tapi sedikit pengetahuan tentang agama ada. Maka saya temukan banyak dalam firman Allah memerintahkan kita untuk memperhatikan fakir miskin dan anak yatim", ungkap Agus saat diwawancara Kompas TV.
Biaya sehari-hari, diambil dari keuntungan penjualan bumbu, kegiatan sehari-hari yang ia tekuni.
Namun, sekarang panti asuhan tersebut sudah mulai mandiri dengan menjual bonsai kelapa.
Agus adalah satu dari kisah inspiratif yang mampu memberikan manfaat bagi sesama.
Meski dihadapkan dengan kondisi tubuh yang tak sempurna, namun keberadaannya mampu menjadi membawa kehangatan bagi anak-anak yatim.