JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia harus waspada dengan adanya mutasi varian baru virus corona, yang sudah ditemukan juga di Singapura.
Indonesia juga telah mengikuti langkah puluhan negara lain, melarang pendatang dari Inggris, sebagai negara pertama, yang menemukan mutasi baru virus ini.
Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, menyebut, mutasi virus corona yang ditemukan di inggris, kini juga ditemukan, di Australia , Afrika Selatan dan Singapura.
Hal ini perlu diwaspadai, oleh masyarakat Indonesia. Keberadaan mutasi baru virus corona ini, juga bisa mengganggu akurasi tes PCR, namun, tidak akan mengurangi, efektifitas, dari vaksin covid-19.
Indonesia telah menambah panjang daftar negara yang melarang masuk pendatang dari Inggris.
Langkah ini dilakukan untuk memproteksi masyarakat indonesia, dari penularan virus corona varian baru.
23 Desember, satgas penanganan covid-19, menerbitkan addendum, atau tambahan, dari surat edaran nomor tiga, tahun 2020, tentang protokol kesehatan perjalanan orang selama libur natal dan tahun baru 2021.
Pada poin G, ada aturan baru soal pendatang dari Inggris, Eropa dan Australia.
Pelaku perjalanan WNA dari Inggris, baik langsung maupun transit di negara asing, tidak dapat memasuki wilayah Indonesia.
Wna dan WNI dari wilayah eropa dan Australia yang memasuki Indonesia, baik langsung atau transit, juga harus menunjukkan hasil negatif tes PCR di negara asal, yang berlaku maksimal 2 kali 24 jam, sebelum jam keberangkatan.