JAKARTA, KOMPAS.TV - Vaksin Covid-19 buatan duet Amerika Serikat dan Jerman, Pfizer-BioNTech, menjadi vaksin pertama yang mengantongi persetujuan penggunaan darurat dari badan kesehatan dunia (WHO).
Ini adalah validasi darurat pertama yang diberikan WHO sejak virus ini mewabah Desember 2019.
Dengan persetujuan ini, vaksin dengan teknologi messenger RNA atau M-RNA yang diberi nama Comirnaty ini menjadi yang pertama masuk dalam daftar validasi penggunaan darurat WHO.
Validasi ini juga membuka jalan bagi regulator di negara-negara di seluruh dunia untuk menyetujui impor dan mengatur distribusi hingga penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech ini.
Pasalnya vaksin ini harus disimpan dalam suhu minus 60-90 derajat celsius dan membutuhkan persiapan yang matang dalam distribusi dan penyimpanannya.
JAKARTA, KOMPAS.TV - Vaksin Covid-19 buatan duet Amerika Serikat dan Jerman, Pfizer-BioNTech, menjadi vaksin pertama yang mengantongi persetujuan penggunaan darurat dari badan kesehatan dunia (WHO).
Ini adalah validasi darurat pertama yang diberikan WHO sejak virus ini mewabah Desember 2019.
Dengan persetujuan ini, vaksin dengan teknologi messenger RNA atau M-RNA yang diberi nama Comirnaty ini menjadi yang pertama masuk dalam daftar validasi penggunaan darurat WHO.
Validasi ini juga membuka jalan bagi regulator di negara-negara di seluruh dunia untuk menyetujui impor dan mengatur distribusi hingga penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech ini.
Pasalnya vaksin ini harus disimpan dalam suhu minus 60-90 derajat celsius dan membutuhkan persiapan yang matang dalam distribusi dan penyimpanannya.