JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi E DPRD DKI Jakarta sengaja memanggil Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mengklarifikasi soal ujian sekolah terkait Anies diejek Mega, dan menjadi viral di media sosial.
Guru pembuat anies diejek mega dalam soal ujian pun dihadirkan langsung dalam rapat ini.
Guru SMP 250 Cipete Jakarta, Sukirno, dicecar oleh Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi, dalam rapat terkait kasus soal ujian yang memuat tulisan Anies diejek Mega, antara Komisi E dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi mempertanyakan niat Sukirno mengeluarkan soal tersebut dalam ujian sekolah.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengakui adanya kelalaian dari kepala sekolah terkait soal ujian di SMP Negeri 250 Jakarta.
Kini, kepala sekolah serta guru pembuat soal telah mendapat surat teguran tertulis.
Ketua Dprd DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, membentak guru SMP 250 Cipete yang membuat soal Anies diejek Mega, dalam soal ujian sekolah.
Tak hanya meminta penjelasan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi juga berencana melaporkan sang guru ke polisi.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengklarifikasi langsung, motif dari seorang guru SMP 250 Cipete, Sukirno, yang membuat soal terkait Anies selalu diejek Mega dalam ujian sekolah.
Prasetyo Edi menilai, sang guru lalai, karena nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masuk dalam soal ujian dalam konteks yang salah.
Sukirno pun membantah dirinya sengaja membenturkan nama kedua tokoh politik tersebut dan hanya spontanitas belaka.
Prasetyo pun berencana melaporkan sang guru ke polisi, terkait kasus ini.
Sebelumnya soal terkait Anies selalu diejek Mega keluar dalam ujian sekolah salah satu SMP di Jakarta.
Soal ini kemudian menjadi viral di media sosial.