KARAWANG, KOMPAS.TV - Insiden terjadi. Enam pengawal Rizieq Syihab tewas akibat tembakan senjata api oleh polisi, di sekitar Karawang, Jawa Barat, Senin dini hari (7/12). Kontroversi mengemuka. Ada perbedaan pernyatan antara pihak FPI dan Kepolisian mengenai sebab musabab penembakan. Polisi kukuh mengatakan mereka diserang dengan senjata api dan melakukan tindakan tegas sehingga menewaskan pengawal Rizieq Syihab. Pihak FPI membantah klaim polisi tadi. Mereka menyebut tak ada pengawal Rizieq yang membawa senjata api. Mana yang benar?
Jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, mencoba menelusuri jalur yang diduga menjadi lokasi tertembaknya anggota FPI. Versi polisi, insiden terjadi di sekitar ruas tol Jakarta-Cikampek KM 50. Mobil polisi yang sedang melakukan penguntitan terhadap rombongan Rizieq Syihab saat itu, dipepet dan diserang oleh mobil pengawal Rizieq Syihab. Saling tembak pun tak terhindarkan. Polisi berdalih membela diri. Apa yang sebenarnya terjadi?
Di rest area KM 50, Aiman napak tilas kejadian berdasar keterangan saksi mata. Ternyata, terdapat sejumlah pertanyaan di "tempat kejadian perkara (TKP)". Apa saja pertanyaan itu? Kemudian, temuan Aiman di lapangan ini, dikonfirmasi kembali kepada pihak FPI dan Polisi. Mendatangi markas penasehat hukum FPI di daerah Jakarta Pusat, Aiman kembali mendapat fakta-fakta tentang insiden penembakan ini. Benarkah pengawal Rizieq tak bersenjata api? Begitupun, ketika Aiman mendatangi Komisi Kepolisian Nasional, untuk mengkonfrontir soal keterangan saksi mata di lapangan dan situasi TKP saat ditelusuri Aiman. Apa jawaban Kompolnas? Terakhir, Aiman mencoba mendapatkan kisi-kisi hasil penyelidikan yang dilakukan Komnas HAM. Apa hasil penyelidikan Komnas HAM atas dua versi ini?