JAKARTA, KOMPAS.TV - Perkembangan terbaru kasus penyerangan Anggota FPI, hari ini Polda Metro Jaya menyebut akan segera mengungkap rekaman cctv detik-detik penyerangan pada personelnya.
Di sisi lain, Komnas HAM telah membentuk tim investigasi untuk mengungkap apakah ada unsur pelanggaran, atas insiden yang menewaskan 6 orang anggota FPI ini.
Hingga hari ini, polisi masih mengumpulkan alat bukti dan juga keterangan saksi terkait penyerangan anggota polisi di tol cikampek senin kemarin.
6 orang anggota FPI yang tewas telah diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa polisi masih memburu empat anggota laskar FPI lainnya, yang masih buron.
Kuasa Hukum FPI menyatakan telah berkordinasi dengan pihak kepolisian, untuk meminta kepastian pemulangan keenam jenazah anggota FPI.
Menurut rencana, keenam jenazah akan langsung dibawa ke Petamburan, untuk disemayamkan, sebelum diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Berkaitan kasus penyerangan yang menelan korban jiwa, hari ini Komnas HAM meninjau langsung lokasi kejadian di Tol Cikampek KM 50.
Dalam program kompas siang, komnas HAM menyebut telah membetuk tim khusus, dan akan segera melaporkan hasil investigasi.
Di sisi lain, pihak kepolisian mengklaim akan segera menunjukkan rekaman CCTV di lokasi kejadian, untuk memperlihatkan bahwa ada upaya penyerangan terhadap polisi.
Namun pihak jasa marga justru menyebutkan kamera pengawas di sekitar KM 50 sedang dalam gangguan.
Dalam rilis tertulisnya, PT Jasamarga Toll Road operator menjelaskan ada gangguan link jaringan backbone fiber optik kamera pengawas, di Km 48 600 sejak pukul 04.40 pada Minggu, 6 Desember.
Gangguan tersebut mengakibatkan jaringan kamera pengawas mulai dari KM 49 Tol Karawang Barat , sampai km 72 Tol Cikampek tidak bisa diakses.
Perbaikan baru selesai pada Senin, 7 Desember, tepatnya pada sore hari.