KOMPAS.TV - Proses penyelidikan kasus raibnya tabungan miliaran rupiah milik atlet E-sport, Winda Lunardi dan ibunya, terus berlanjut. Polisi tengah fokus pada pelacakan aset.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan memanggil tersangka yang adalah Kepala Cabang Maybank Cipulir, berinisial "A".
Pihak Maybank sendiri telah mengungkapkan sejumlah keanehan dalam kasus hilangnya dana tabungan 20 miliar rupiah milik Winda dan ibunya.
Pihak Winda sendiri juga telah menyampaikan keanehan dan tak mengetahui tindakan-tindakan tersangka atas namanya.
Sebelumnya, kasus ini terungkap ke publik saat Winda dan pengacaranya meminta perkembangan kasus yang sudah dilaporkan sejak Mei lalu. Winda melaporkan A, Kepala Cabang Maybank Cipulir karena melihat tidak ada itikad baik dari pihak A dan Maybank.
Sebagai korban, Winda dan ibunya tetap berharap uang yang sudah ditabungnya selama 5 tahun bisa kembali.
Sementara itu, kepada kompas.com, Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, meminta semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons kasus pembobolan rekening atlet Esport senilai 22 miliar rupiah.
OJK meminta Maybank sebagai tempat rekening korban yang dibobol, untuk meningkatkan sistem keamanan nasabah. OJK juga meminta Maybank meningkatkan standar operasional pelayanan bank, termasuk pengawasan terhadap kinerja para pegawainya.