KOMPAS.TV - Kasus corona di Tanah Air, hingga saat ini masih terus melaju. Tanda mata rantai penularan covid-19 belum terputus.
Uji klinis vaksin covid-19 Sinovac, yang sudah dimulai, sejak Agustus lalu pun menjadi perhatian.
1.540 relawan, saat ini sudah menjalani vaksinasi kedua dan seluruh proses berjalan normal.
Meskipun proses uji klinis masih berlangsung, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, rencana vaksinasi corona mundur dari rencana awal di bulan November.
Dilansir dari Antara, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa vaksinasi akan dilakukan di minggu ketiga Desember
Sebelumnya, Epidemiolog Dari Griffith University, Dicky Budiman mengingatkan agar vaksinasi tidak dilakukan terburu-buru.
Vaksin yang akan disuntikkan harus betul-betul sudah teruji keamanannya.
Saat ini, Pemerintah dan Kementerian Kesehatan sedang fokus untuk menyelesaikan roadmap vaksinasi corona.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan vaksinasi, pemerintah akan menggunakan persetujuan penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, BPOM.
Selain menjalankan uji klinis Vaksin Covid-19 Sinovac, Indonesia juga mengembangkan vaksin covid-19, yang disebut vaksin merah putih.
Beberapa lembaga terlibat dalam penelitian vaksin merah putih, diantaranya lembaga Biologi Molukuler Eijkman, UNPAD, LIPI, UI, ITB, Universitas Airlangga, dan Universitas Udayana.
Jadwal pemberian vaksin bergeser dari November ke Desember. Pemerintah meyakinkan vaksin yang diberikan aman dan sudah mendapatkan persetujuan emegency use authorization (penggunaan darurat) dari BPOM.
Lalu bagaimana dengan rekomendasi dan pengawasan dari WHO? Simak dialog selengkapnya bersama Dirjen WHO, Diah Satyani Saminarsih, Windhu Purnomo Epidemiolog Universitas Airlangga, serta Dany Amrul Ichdan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden.