KEDIRI, KOMPAS.TV - Unik dan menarik, hal itulah yang pertama kali terlihat dari deretan celengan berbentuk boneka ini. Namun, seluruh kerajinan tersebut ternyata terbuat dari barang bekas, yakni sampah botol plastik.
Sang perajin adalah Endang Supriyani, warga desa Turus, kecamatan Gampengrejo, kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Berawal dari rasa keprihatinan melihat banyaknya sampah di sekitar lingkungan, perempuan berusia 50 tahun itu kemudian memutuskan untuk ikut memerangi pencemaran.
Berbekal keterampilan yang dimilikinya dari bangku sekolah, Endang mulai mendaur ulang sampah botol plastik. Ia bersama sang suami mulai mengumpulkan dan membeli sampah botol plastik untuk dijadikan boneka celengan atau gantungan kunci.
Botol plastik yang telah dibersihkan kemudian dipotong dan diwarnai. Setelah itu, botol masuk tahap perakitan dan pemasangan hiasan untuk mempercantik tampilan celengan boneka.
Endang dan suami telah menjalankan usaha selama 2 tahun. Endang mampu menjual 50 pasang celengan plastik dalam sehari. Tidak hanya di wilayah Kediri, kerajinan karya Endang juga telah merambah pasar hingga ke pulau Bali.
Harga yang ditawarkan bervariatif, mulai dari Rp 10.000,- hingga Rp 18.000,- tergantung ukuran dan jenis. Berkat usahanya tersebut, ibu 2 anak ini mampu meraih keuntungan jutaan rupiah setiap bulannya.
Selain celengan boneka, Endang juga membuat gantungan kunci dari limbah tutup botol. Usaha kerajinan dengan mendaur ulang plastik ini bisa mengurangi jumlah sampah botol plastik yang mencemari lingkungan sekitar.