SEMARANG, KOMPAS.TV - Kreativitas dalam berbisnis sangat penting di masa pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Kota Semarang yang memutuskan berhenti bekerja sebagai buruh pabrik dan sukses mengembangkan usaha kerajinan bunga sintetis hingga menambah ekonomi keluarga.
Berbisnis bunga sintetis ternyata sangat menggiurkan. Selain resiko yang kecil, modal berbisnis bunga sintetis tidak perlu besar. Hal tersebut dibuktikan Anik Kurniawati warga Jalan Kiai Saimorang, Penggaron, Kota Semarang yang merintis penjualan bunga sintetis sejak awak pandemi Covid-19 dan kini berkembang pesat. Dengan modal 50 ribu rupiah, Anik mampu membuat 5 buah kerajinan bunga sintesis. Kini, ruang tamu rumahnya dipenuhi dengan aneka warna bunga sintesis yang indah.
Anik mengaku sebelumnya ia bekerja sebagai buruh pabrik. Namun ia kemudian memberanikan diri untuk berhenti bekerja dan mendirikan usaha sendiri. Dari beberapa pot bunga sintesis yang dibuatnya dan dipromosikan melalui media sosial, ternyata diminati para pecinta bunga dan tanaman hias sintetis. Usahanya menjadi berkembang semenjak banyak pecinta bunga dan tanaman hias yang bergabung menjadi reseller.
Seperti tanaman hias, permintaan bunga sintetis juga mengikuti trend tanaman hias saat ini. Seperti permintaan tanaman hias sintetis mostera atau janda bolong saat ini juga banyak diminati. Beragam jenis bunga sintetis ini dijual mulai harga 12 ribu hingga 300 ribu rupiah disesuaikan dengan ukuran besar kecilnya bunga sintetis.
Peluang usaha kreasi bunga sintetis ini cukup bagus, dengan banyaknya ibu-ibu dan anak muda yang menyukai keindahan bunga sintetis untuk hiasan rumah maupun lainnya.
#BungaSintetis #Covid19 #PeluangUsaha