SAMOSIR, KOMPAS.TV - Sekitar 109 ton ikan nila milik warga di perairan Danau Toba, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara mati mendadak, pada Rabu (21/10/2020).

Padahal warga sudah siap panen hasil ikan, 3 minggu ke depan.

Mencegah bau bangkai ikan menyebar, Dinas Pertanian dan Perikanan Samosir menguburkan bangkai ikan tersebut.

Misteri matinya ikan milik 39 kepala keluarga ini pun terungkap.

Ikan-ikan di keramba apung warga itu diduga mati akibat angin kencang yang memicu putaran air di Danau Toba. "Ikan mati akibat angin kencang sehingga ada putaran air di bawah danau," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Samosir, Viktor Sitinjak, saat dimintai konfirmasi, Jumat (23/10/2020).

Pemerintah setempat telah menyarankan para pengusaha untuk berpindah lokasi yang lebih dalam.

Namun usulan ini ditolak karena jauh dari tempat tinggal warga.

Karena idealnya untuk ternak ikan di danau diperlukan kedalaman lebih dari 30 meter, agar perputaran air di bawah tidak sampai ke atas, jika ada faktor angin kencang.