KOMPAS.TV - Presiden Jokowi meminta WHO Indonesia dilibatkan dalam penanganan vaksin.
Nantinya WHO diharapkan bisa memberikan pelatihan terkait distribusi dan penyimpanan vaksin.
Menurut Presiden, vaksin harus ditangani dengan penuh kehati-hatian sesuai dengan spesifikasi produk.
Karena itu, dalam ratas penanganan covid-19 secara virtual hari ini, Jokowi meminta vaksin ditangani secara profesional. Apalagi indonesia akan mendatangkan vaksin dalam jumlah besar dari sejumlah negara.
Sementara itu, keterlibatan Indonesia dalam upaya penyediaan vaksin corona untuk seluruh dunia, dipuji Direktur Jenderal WHO, Tedros Adanom Ghebreyesus.
Dalam kicauannya yang berbahasa Indonesia, mantan Menteri Kesehatan Etiopia itu memuji bergabungnya Indonesia ke Dewan Penyedia Vaksin Corona Dunia.
Bergabungnya Indonesia bisa lebih menjamin ketersediaan vaksin corona di seluruh dunia.
Sementara itu, 9,1 juta dosis vaksin corona dari China akan tersedia pada awal November.
Saat ini, BPOM Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia sedang mengkaji keamanan dan kehalalan vaksin dari 3 produsen vaksin China.
Penyuntikan vaksin dimulai setelah diizinkan BPOM dan MUI dengan tenaga kesehatan sebagai prioritas penerima.