JAKARTA, KOMPASTV Sebuah video viral di media sosial dan tengah menjadi perbincangan para netizen.
Dimana, sebuah ambulans dikejar-kejar dan ditembak oleh polisi menggunakan gas air mata.
Kejadian tersebut berlangsung ketika demo penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta kerja.
Dalam video tersebut terlihat sekelompok polisi bersenjatakan gas air mata mencoba menghentikan mobil ambulans.
Ambulans tak kunjung berhenti, dan berusaha untuk kabur.
Saat kabur, polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah ambulan.
Aksi ini terekam oleh kamera warga dan menjadi perbincangan di media sosial.
Hal ini pun dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Ia menyebut, masih akan mendalami peristiwa ini.
Sementara itu, Yusri menduga, ambulans tersebut tidak digunakan untuk demo, melainkan untuk mengirimkan logistik dan pengiriman batu untuk para demonstran.
"Ada dugaan bahwa amabulan tersebut bukan untuk kesehatan, tapi untuk mengirimkan logistik dan indikasi batu untuk para pendemo, ini keterangan dari salah satu yang berhasil kami tangkap", ujar Yusri saat memberikan keterangan pers (14/10).
Meski demikian, Polda Metro Jaya mengaku masih akan mendalami kasus tersebut.