Prancis larang penggunaan satwa liar dalam sirkus keliling - TomoNews

TomoNews Indonesia 2020-10-04

Views 10

SOURCES: Reuters, AP News
https://fr.reuters.com/article/us-france-animals-circus-idINKBN26K24V
https://apnews.com/article/circuses-france-animals-archive-dolphins-1672e3acdc55f65185ba7ebfcccf36a4#:~:text=France%20to%20ban%20use%20of%20wild%20animals%20in%20circuses%2C%20marine%20parks,-Associated%20Pressyesterday&text=Barbara%20Pompili%2C%20France's%20minister%20of,%E2%80%9Cin%20the%20coming%20years.%E2%80%9D

PRANCIS — Perancis akan melarang penggunaan satwa liar dalam sirkus keliling secara bertahap, menghentikan pertunjukan orca dan lumba-lumba, serta melarang peternakan mink untuk bulunya.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Perancis, Barbara Pompili dalam konferensi persnya pada Selasa, 29 September lalu, dilaporkan dari Reuters.

Pompili mengatakan, larangan baru itu akan mempengaruhi sekitar 80 sirkus yang memiliki 230 hewan, termasuk kucing besar, gajah, kuda nil, serigala dan hewan lainnya.

Ia tidak memberitahukan jadwal pasti untuk perubahan tersebut namun ia mengatakan bahwa pelarangan itu akan diterapkan di tahun-tahun mendatang.

Di bawah larangan itu hewan-hewan seperti: beruang, harimau, singa, gajah, dan satwa liar lainnya tidak lagi diizinkan berada di sirkus keliling.

Tetapi pemerintah mengatakan aturan itu tidak berlaku untuk kebun binatang, atraksi atau pertunjukan permanen lainnya.

Selain itu, Pompili mengatakan bahwa tiga akuarium laut Prancis tidak akan lagi dapat membiakkan atau membawa lumba-lumba dan orca baru.

Saat ini Perancis yang telah memiliki 3 aquarium, juga tidak akan diizinkan untuk membuka akuarium baru dan ia menginginkan penutupan akuarium yang sudah ada dalam waktu 7 hingga 10 tahun ke depan.

Pompili juga ingin menutup 4 peternakan mink dalam waktu 5 tahun.

Ia menambahkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk membangun suaka bagi hewan yang kini berada di penangkaran.

Pemerintah Prancis akan menawarkan 8 juta euro paket bantuan untuk membantu orang-orang yang bekerja di sirkus dan taman akuarium beralih pekerjaan.

Tapi kebijakan ini ditanggapi dengan amarah dari pihak industri sirkus.

Kepala asosiasi pertunjukan hewan Prancis, William Kerwich berkata di televisi BFM, bahwa larangan itu seperti ‘sebuah pisau di punggung’ industri yang sudah dirugikan dari adanya pembatasan kerumunan karena Coronavirus.

Menurutnya, aturan tersebut membuat orang kehilangan pekerjaan. Siapa yang akan memelihara satwa itu, karena satwa itu lahir di penangkaran jadi tidak bisa dilepaskan ke alam liar.

Sementara itu kelompok pembela hak asasi hewan, Fondation Brigitte Bardot menyatakan bahwa mereka akan menyambut semua hewan sirkus.

Share This Video


Download

  
Report form